Berbagai Kondisi yang Memengaruhi pH Vagina 

Berbagai Kondisi yang Memengaruhi pH Vagina 
Credits: Freepik. Ketidakseimbangan pH vagina dapat memengaruhi kesehatan organ vagina.

Bagikan :


Keseimbangan pH memainkan peran penting dalam kesehatan tubuh manusia. Diketahui bahwa pH adalah derajat keasaman atau kebasaan suatu zat yang ditunjukkan dengan skala dari 0 hingga 14.
 
Apabila pH kurang dari 7, maka menunjukkan kondisi asam, sebaliknya jika pH lebih dari 7 maka menunjukkan sifat basa.
 
Menjaga keseimbangan pH di berbagai area tubuh memungkinkan tubuh tetap berfungsi sebagaimana mestinya. Demikian juga menjaga keseimbangan pH vagina. 
 

Berapa pH Vagina yang Normal 

Tingkat pH normal vagina berada di antara 3,8 hingga 4,5, menandakan kondisi yang cukup asam. Dengan tingkat keasaman ini, lingkungan vagina akan tetap terlindungi dari pertumbuhan bakteri dan jamur yang berlebihan yang dapat menyebabkan infeksi. 
 
Bila pH vagina lebih tinggi dari 4,5, maka akan meningkatkan peluang bagi bakteri atau jamur untuk tumbuh lebih cepat. Yang artinya juga meningkatkan risiko infeksi. 
 
 

Berbagai Kondisi yang Memengaruhi pH Vagina 

Ada berbagai kondisi yang dapat memengaruhi pH vagina dan menyebabkannya tidak seimbang. Kondisi tersebut di antaranya:

Vaginosis bakterial 

Vaginosis bakterial adalah kondisi medis yang dapat terjadi ketika ada terlalu banyak bakteri yang ada di vagina. Kondisi ini dapat menyebabkan peningkatan kadar pH vagina.
 
Dengan kondisi ini, maka Anda mungkin mengalami gatal, rasa terbakar, atau nyeri pada vagina serta keluarnya cairan berwarna putih atau keabu-abuan. 

Douching 

Douching berarti mencuci atau membersihkan vagina dengan larutan tertentu yang mengandung cuka atau baking soda. Douching juga bisa dilakukan dengan cairan antiseptik yang bisa dibeli di pasar swalayan. 
 
Douching dapat memberikan rasa bersih, namun dapat memengaruhi keseimbangan pH vagina dan justru memicu infeksi bakteri, penyakit radang pinggul, kanker serviks dan komplikasi kehamilan. 

Menstruasi atau menopause 

Kondisi menstruasi atau menopause juga dapat memengaruhi keseimbangan pH vagina. pH vagina akan meningkat pada saat menstruasi atau menopause. 

Mengonsumsi antibiotik

Saat sedang mengonsumsi antibiotik, maka sebagian bakteri baik juga ikut mati, termasuk bakteri di dalam vagina. Jika Anda mengonsumsi antibiotik terutama dalam waktu yang cukup lama maka pH vagina akan kehilangan keseimbangannya. 
 

Tanda-Tanda Meningkatnya pH Vagina 

Meningkatnya pH vagina berarti meningkatkan risiko infeksi di area genital. Kondisi ini dapat diketahui dengan munculnya beberapa tanda di antaranya: 
  • Bau tak sedap atau bau amis dari vagina 
  • Keluarnya cairan berwarna putih, keabu-abuan atau kehijauan 
  • Vagina yang terasa gatal 
  • Sensasi terbakar saat buang air kecil 

Baca Juga: Bagaimana Cara Membersihkan Vagina yang Benar?

 

Cara Menjaga pH Vagina Tetap Seimbang 

Jika Anda merasakan adanya tanda-tanda ketidakseimbangan pH vagina, maka Anda mungkin perlu memeriksakan diri ke dokter dan mendapatkan pengobatan untuk mengatasinya. Selain itu, ada beberapa hal yang bisa Anda lakukan, di antaranya: 
  • Menggunakan kondom untuk melindungi diri dari penularan infeksi menular seksual 
  • Mengonsumsi probiotik untuk mengembalikan keseimbangan bakteri di dalam tubuh, termasuk vagina 
  • Berhenti melakukan douching. Apabila Anda ingin membersihkan vagina, maka Anda bisa menggunakan sabun berformula ringan
  • Mengonsumsi yoguhrt yang menjadi sumber bakteri baik seperti Lactobacillus 

 

Segera kunjungi dokter dan dapatkan pemeriksaan apabila Anda merasakan gejala seperti gatal, sensasi terbakar, bau amis atau tak sedap dari vagina, dan keluarnya cairan keputihan yang tidak biasa. Dokter akan membantu memeriksa kadar pH vagina dan mendiagnosis apakah ada infeksi di area kelamin Anda. 
 

Mau tahu informasi seputar penyakit lainnya? Cek di sini, ya!

 
Writer : Agatha Writer
Editor :
  • dr Nadia Opmalina
Last Updated : Sabtu, 15 April 2023 | 18:13